Hot Posts

Ranking FIFA China Anjlok Jelang Jumpa Timnas Indonesia, Terendah dalam 10 Tahun Terakhir

 



Menjelang laga penting melawan Timnas Indonesia dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2026, tim nasional sepak bola China (Tiongkok) menghadapi kenyataan pahit dengan penurunan signifikan pada peringkat FIFA mereka. Dalam pembaruan terbaru yang dirilis pada 19 September 2024, China terjun bebas ke posisi ke-91 dunia, sebuah posisi yang belum pernah mereka alami dalam 10 tahun terakhir. Ini adalah penurunan yang mencolok, mengingat sebelumnya mereka berhasil berada di peringkat ke-81 pada April 2023.

China terakhir kali berada di posisi serendah ini pada bulan Maret 2016, saat mereka berada di peringkat ke-96 dunia. Peringkat ke-91 ini menunjukkan bahwa meski negara ini telah menginvestasikan sejumlah besar dana dalam sepak bola, hasil yang diraih oleh timnas mereka tidak menunjukkan kemajuan signifikan. Bahkan, tim China tampaknya semakin terpuruk meski telah menerima dukungan finansial dan struktural yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir.

Faktor Penurunan

Beberapa faktor utama yang berkontribusi pada penurunan peringkat China dalam ranking FIFA adalah:

  1. Hasil Buruk dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026: Dalam beberapa pertandingan terakhir, China gagal meraih hasil yang baik, termasuk kekalahan-kekalahan telak di babak kualifikasi Asia. Pada ajang kualifikasi Piala Dunia, mereka hanya mampu meraih sedikit kemenangan, sementara tim-tim lain yang lebih kecil dalam kualifikasi Asia malah menunjukkan hasil yang lebih baik.

  2. Keterbatasan Pemain Lokal yang Berkualitas: Meskipun China telah memanfaatkan pemain asing dalam liga domestik mereka, banyak pemain lokal yang tidak menunjukkan perkembangan signifikan dalam level internasional. Hal ini terlihat dari minimnya kontribusi pemain muda berbakat dari liga domestik yang bisa membantu memperkuat skuad tim nasional.

  3. Manajemen yang Buruk dan Terlalu Mengandalkan Pemain Asing: Meski ada kebijakan untuk meningkatkan kualitas permainan domestik, seperti mendirikan sekolah-sekolah sepak bola dan memperkenalkan regulasi terkait gaji pemain asing, hal ini tidak cukup untuk menciptakan perubahan besar. Banyak klub di China yang gagal memaksimalkan potensi para pemain muda, dan beberapa kebijakan malah lebih menekankan pada pembelian pemain bintang asing, yang berdampak negatif pada pengembangan pemain lokal.

  4. Efek Pandemi COVID-19: Pandemi COVID-19 turut berperan dalam menghambat perkembangan sepak bola China. Tidak hanya karena pembatasan perjalanan yang mengganggu jadwal kompetisi internasional, tetapi juga dampak ekonomi yang dirasakan oleh klub-klub lokal yang mengandalkan pendapatan dari sponsor dan hak siar.

  5. Kurangnya Budaya Sepak Bola yang Kuat: Meskipun ada investasi besar dalam infrastruktur dan pembinaan, budaya sepak bola yang kuat belum terbentuk di China. Sepak bola di China belum menjadi bagian integral dari kehidupan sosial masyarakat seperti di negara-negara Eropa dan Amerika Selatan. Tanpa dukungan budaya yang kuat, kualitas permainan tidak berkembang secara maksimal.

Penurunan drastis ini jelas memberikan tekanan besar bagi timnas China yang dipersiapkan untuk melawan Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Di atas kertas, China masih lebih diunggulkan dibandingkan Indonesia, namun dengan kondisi terkini yang jauh dari stabil, banyak pihak yang meragukan kemampuan tim China untuk meraih kemenangan di laga ini.

Dari sisi mentalitas, para pemain China harus mengatasi tekanan besar yang datang dari publik yang mulai kehilangan harapan terhadap kemampuan mereka untuk bersaing di level tertinggi. Kegagalan di pertandingan ini bisa semakin memperburuk situasi dan menurunkan moral tim, yang mungkin akan berujung pada penurunan lebih lanjut dalam peringkat FIFA mereka.

Mengetahui pentingnya laga melawan Indonesia, pelatih timnas China, Aleksandar Janković, sedang berusaha keras mempersiapkan timnya untuk menghadapi tekanan ini. Beliau menekankan pentingnya memperbaiki pertahanan yang lemah dan meningkatkan efektivitas serangan untuk meraih kemenangan.

Namun, Janković juga menghadapi tantangan besar dalam memilih skuad, karena banyak pemain kunci yang mengalami cedera atau tidak dalam kondisi terbaik. Untuk itu, Janković diperkirakan akan mencoba eksperimen dengan beberapa pemain muda yang belum banyak teruji dalam kompetisi internasional, berharap ada kejutan yang bisa mengangkat kualitas tim.

Meskipun kondisi saat ini terlihat suram, tidak sedikit pengamat yang masih percaya bahwa China bisa bangkit, terutama jika mereka mampu menciptakan regenerasi yang efektif dan membangun kerangka tim yang solid. Reformasi yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, meskipun belum terlihat hasilnya, bisa jadi akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang.

Namun, saat ini yang paling penting bagi timnas China adalah meraih kemenangan dalam pertandingan berikutnya melawan Timnas Indonesia. Dengan demikian, mereka tidak hanya berusaha meningkatkan peringkat FIFA mereka, tetapi juga memperbaiki citra tim nasional yang sedang jatuh di mata publik.

Penurunan peringkat FIFA China ke posisi ke-91 dunia merupakan cerminan dari banyaknya masalah yang dihadapi oleh tim sepak bola negara tersebut. Meski dengan investasi besar dan berbagai upaya yang telah dilakukan, China masih kesulitan untuk mencapai performa yang diharapkan. Laga melawan Timnas Indonesia menjadi ujian besar bagi timnas China untuk bangkit dan memulihkan reputasi mereka dalam kancah sepak bola internasional. Sebuah kemenangan di laga ini bisa menjadi titik balik yang penting untuk memperbaiki keadaan.

Posting Komentar

0 Komentar