Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Profil Ahmed Al Kaf, Wasit Kontroversi Timnas Indonesia Vs Bahrain






Timnas Indonesia gagal meraih tiga poin setelah bermain imbang 2-2 melawan Bahrain pada lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Gol penyeimbang Dilmun's Warriors tercipta di menit ke-90+9, sementara tambahan waktu yang diberikan hanya enam menit saja. Selepas laga, netizen Indonesia meluapkan emosi mereka di media sosial terhadap kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf.


Tak hanya persoalan tambahan waktu di babak kedua, Al Kaf juga dinilai sudah merugikan Skuad Garuda sejak awal laga, dengan berbagai duel ringan selalu berujung dengan pelanggaran. Emosi para penggemar sepakbola Indonesia juga meletup-letup dengan pemain Bahrain, yang selalu guling-guling meski hanya menerima sentuhan 'ringan'.


Wasit dengan nama lengkap Ahmed Abu Bakar Said Al Kaf ini lahir di Oman pada 6 Maret 1983. Dia menjalani debutnya untuk memimpin pertandingan di liga Oman pada 2008 silam. Dan tak butuh waktu lama bagi Al Kaf untuk mendapatkan lisensi FIFA, tepatnya pada 2010, yang membuatnya bisa memimpin pertandingan internasional. Dia dikenal sebagai salah satu wasit yang mudah untuk mengeluarkan kartu. Secara total, Al Kaf telah memimpin 115 pertandingan dan mengeluarkan 346 kartu kuning dan sepuluh kartu merah.


Bahkan, Al-Kaf mengeluarkan sepuluh kartu saat ia memimpin partai leg kedua perempat-final Liga Champions Asia 2024 antara Al-Nassr, yang diperkuat Cristiano Ronaldo, dan Al Ain.






Kontroversi yang terjadi di laga Indonesia melawan Bahrain sebenarnya bukan pertama kali yang membuat namanya menjadi sorotan. Di masa lalu, sejumlah keputusan 'anehnya' membuat banyak klub dan negara merasa dirugikan. Negara Asia Tenggara Thailand juga pernah menjadi 'korbannya'. Di Piala Asia U-23 2020, Tim Gajah Perang menghadapi Arab Saudi di babak perempat-final. Ia memberikan hadiah penalti yang kontroversial kepada Arab, dan itu menjadi satu-satunya gol di laga ini.


Selain itu, Al Kaf juga pernah mendapat keluhan dari klub asal Iran Esteghlal Tehran. Mereka menilai kalau sang pengadil lebih menguntungkan lawan mereka Pakhtakor pada 2020. Esteghlal pun kemudian melayangkan surat protes kepada AFC karena kepemimpinannya.

Posting Komentar

0 Komentar