Komparasi Nilai Pasar dan Rerata Usia Pemain PSM Makassar Vs CAHN FC di Semifinal ASEAN Club Championship

 



Semifinal ASEAN Club Championship (ACC) 2025 akan mempertemukan dua tim dengan karakteristik berbeda, yakni PSM Makassar dari Indonesia dan CAHN FC dari Vietnam. Salah satu faktor menarik dalam duel ini adalah perbandingan nilai pasar serta rerata usia pemain dari kedua tim, yang mencerminkan strategi masing-masing dalam membangun skuad.

PSM Makassar: Kombinasi Talenta Muda dan Pengalaman

PSM Makassar, sebagai salah satu tim elite Indonesia, memiliki skuad yang cukup seimbang antara pemain muda dan senior. Berdasarkan data dari Transfermarkt, skuad PSM memiliki nilai pasar total sekitar Rp72,74 miliar, dengan rerata usia pemain mencapai 24,3 tahun.

Berikut adalah perincian nilai pasar dan usia berdasarkan posisi:

  • Kiper: Rata-rata usia 22,6 tahun dengan total nilai pasar Rp8 miliar.

  • Bek: Rata-rata usia 24,9 tahun dengan total nilai pasar Rp16,51 miliar.

  • Gelandang: Rata-rata usia 27,3 tahun dengan total nilai pasar Rp17,82 miliar.

  • Penyerang: Rata-rata usia 23,4 tahun dengan total nilai pasar Rp30,42 miliar.

Dari data di atas, terlihat bahwa sektor penyerangan menjadi yang paling bernilai dalam skuad PSM Makassar. Hal ini tak lepas dari kehadiran pemain asing dan pemain muda berbakat seperti Ananda Raehan (20 tahun) yang terus berkembang.

CAHN FC: Dominasi Pemain Berpengalaman

CAHN FC, yang mewakili Vietnam, dikenal memiliki komposisi skuad yang lebih banyak dihuni oleh pemain berpengalaman. Klub ini memiliki nilai pasar yang sedikit lebih tinggi dibanding PSM, meskipun tidak sebesar beberapa klub raksasa Asia Tenggara lainnya.

Berikut adalah estimasi nilai pasar dan usia skuad CAHN FC:

  • Kiper: Rata-rata usia 27,1 tahun dengan nilai pasar sekitar Rp10,5 miliar.

  • Bek: Rata-rata usia 26,3 tahun dengan nilai pasar Rp18,7 miliar.

  • Gelandang: Rata-rata usia 25,9 tahun dengan nilai pasar Rp19,6 miliar.

  • Penyerang: Rata-rata usia 25,4 tahun dengan nilai pasar Rp28,3 miliar.

Berdasarkan komposisi di atas, terlihat bahwa CAHN FC lebih mengandalkan pemain berpengalaman, terutama di lini belakang dan tengah. Beberapa pemain kunci yang menjadi andalan mereka adalah eks pemain timnas Vietnam yang memiliki jam terbang tinggi di level internasional.

Analisis dan Prediksi

Dari perbandingan nilai pasar dan usia rata-rata pemain, dapat disimpulkan bahwa PSM Makassar memiliki skuad yang lebih muda dan dinamis, sementara CAHN FC lebih mengandalkan pengalaman. Hal ini bisa menjadi faktor penentu dalam laga semifinal nanti.

PSM yang dikenal dengan permainan cepat dan eksplosif mungkin akan mengandalkan kecepatan serta stamina pemain mudanya. Sementara itu, CAHN FC yang lebih berpengalaman kemungkinan akan bermain lebih sabar dan mengandalkan taktik untuk mengontrol tempo permainan.

Dengan kedua tim memiliki keunggulan masing-masing, pertandingan semifinal ASEAN Club Championship ini diprediksi akan berlangsung ketat dan menarik. Pemenangnya tidak hanya akan ditentukan oleh kualitas individu pemain, tetapi juga oleh strategi yang diterapkan oleh masing-masing pelatih dalam menghadapi lawan yang memiliki karakteristik berbeda.

Posting Komentar

0 Komentar