Setelah hampir satu dekade memperkuat Manchester City dan menjadi ikon di lini tengah, Kevin De Bruyne resmi mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan klub pada akhir musim 2024/2025. Kabar ini menjadi momen emosional bagi publik Etihad Stadium, yang selama bertahun-tahun menyaksikan maestro asal Belgia tersebut menjadi jantung permainan The Citizens.
Awal Karier: Dari Genk ke Inggris
Kevin De Bruyne memulai karier profesionalnya di klub asal Belgia, KRC Genk, di mana ia mencuri perhatian berkat visi bermain dan akurasi umpannya yang luar biasa. Penampilannya di Liga Belgia membuat Chelsea memboyongnya ke Inggris pada 2012. Namun, minimnya menit bermain di bawah asuhan manajer kala itu membuat De Bruyne dipinjamkan ke Werder Bremen, sebelum akhirnya dilepas secara permanen ke VfL Wolfsburg.
Di Bundesliga, Kevin De Bruyne menunjukkan kualitas sejatinya. Musim 2014/2015 menjadi tonggak penting ketika ia terpilih sebagai Pemain Terbaik Bundesliga, mencatatkan 10 gol dan 21 assist. Performa impresif tersebut menarik perhatian Manchester City.
Era Emas di Manchester City
Pada musim panas 2015, Manchester City mendatangkan De Bruyne dengan mahar sekitar £55 juta — nilai yang kala itu menjadi rekor klub. Di bawah asuhan Pep Guardiola, De Bruyne berkembang menjadi gelandang paling komplet di dunia.
Selama sembilan musim di Etihad, De Bruyne menjadi kunci sukses City dalam meraih berbagai trofi, termasuk:
-
6 gelar Premier League
-
2 Piala FA
-
5 Piala Liga
-
1 Liga Champions UEFA (2022/2023)
-
1 Piala Dunia Antarklub
Ia dikenal bukan hanya karena assist dan gol-gol krusialnya, tapi juga karena kepemimpinan, kecerdasan taktik, dan determinasi tinggi. De Bruyne menjadi pengatur tempo, pencipta peluang, sekaligus pemecah kebuntuan saat tim kesulitan.
Musim 2024/2025 menjadi musim penuh refleksi bagi De Bruyne. Meski sempat mengalami cedera panjang di awal musim, ia kembali dengan performa solid dan tetap berkontribusi penting dalam perburuan gelar. Namun, usia dan ritme kompetisi yang ketat membuatnya akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kebersamaan dengan Manchester City di akhir musim.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis klub, De Bruyne menyampaikan:
"Manchester City adalah rumah kedua saya. Saya telah memberikan segalanya untuk klub ini, dan saya merasa inilah saat yang tepat untuk membuka lembaran baru, bagi saya dan bagi klub."
Belum ada konfirmasi ke mana De Bruyne akan berlabuh selanjutnya. Spekulasi menyebut ia tengah mempertimbangkan untuk bermain di MLS atau kembali ke Belgia untuk mengakhiri kariernya di tanah kelahiran.
Kevin De Bruyne akan dikenang sebagai salah satu gelandang terbaik dalam sejarah Premier League. Dengan lebih dari 100 assist di liga dan pengaruh besar dalam permainan Manchester City, namanya akan selalu dikaitkan dengan era kejayaan klub.
Manajer Pep Guardiola menyebut De Bruyne sebagai "otak dan hati tim" dan "salah satu pemain terbaik yang pernah saya latih."
Perpisahan Kevin De Bruyne bukan hanya soal kepergian seorang pemain, tapi juga akhir dari sebuah era emas di Manchester City. Meski sosok penggantinya pasti akan dicari, kualitas dan pengaruh De Bruyne akan sulit digantikan. Bagi fans, ini adalah momen haru — mengucapkan selamat tinggal kepada sang maestro yang telah menorehkan sejarah di Etihad dengan elegansi dan loyalitas tinggi.
0 Komentar