Acara perpisahan Lucas Vazquez bersama Real Madrid berlangsung haru, tetapi juga menyisakan ironi.
Hanya dua pemain tim utama yang hadir dalam acara tersebut, memicu kritik dari para penggemar dan media Spanyol atas minimnya penghormatan yang diberikan rekan-rekan setim kepada satu di antara sosok paling loyal di skuad Los Blancos.
Lucas Vazquez, 34 tahun, telah menjadi bagian dari Real Madrid sejak bergabung dengan akademi pada 2007 di usia 16. Ia berkembang menjadi pemain tim utama dan ikut mengangkat 23 trofi bergengsi, termasuk lima gelar Liga Champions.
Sosoknya dikenal sebagai pemain serbabisa yang selalu siap ketika dibutuhkan, serta dihormati di ruang ganti sebagai bagian dari kelompok pemimpin tim.
Namun, dalam momen perpisahannya pada Kamis malam di Madrid, hanya Kylian Mbappe dan Andriy Lunin yang tercatat hadir dari skuad senior. Keduanya bahkan disebut rela memotong masa liburan pasca tampil di ajang Piala Dunia Antarklub 2025.
Ikon lama Madrid, Marcelo, juga turut datang memberikan penghormatan terakhir.
Absennya sebagian besar pemain utama Madrid membuat publik Bernabeu geram. Banyak yang menganggap Vazquez, dengan dedikasi panjangnya, layak mendapatkan penghormatan lebih layak dari para rekannya.
Marca menjadi yang pertama menyoroti minimnya kehadiran pemain aktif dalam acara tersebut. Reaksi dari para penggemar pun cepat bermunculan di media sosial.
"Salut untuk Lunin dan Mbappe, mereka adalah rekan sejati," tulis seorang pengguna X.
Komentar lainnya berbunyi, "Hormat! Semoga sukses untuk Vazquez ke depannya," sementara seorang pengguna lain menyindir: "Hanya Lunin dan Mbappe yang hadir di perpisahan Lucas Vazquez. Apa ini bukan sikap yang menyedihkan dari tim lainnya?"
Beberapa dugaan muncul terkait alasan di balik absennya sebagian besar pemain. Satu di antaranya adalah karena benturan jadwal dengan pernikahan Endrick, yang juga digelar di Madrid pada hari yang sama.
Sejumlah pemain seperti Rodrygo dan Vinicius Junior terlihat menghadiri momen tersebut, membuat ketidakhadiran mereka di acara perpisahan Vazquez makin menuai tanya.
Terlepas dari situasi tersebut, momen paling menyentuh malam itu datang langsung dari Vazquez. Dalam pidato emosionalnya, ia menegaskan bahwa walau secara formal berpisah, hatinya akan tetap bersama Real Madrid.
"Hari ini saya tahu giliran saya untuk berpamitan, tapi saya tidak akan mengucapkannya karena untuk Real Madrid, Madrid saya, saya takkan pernah mengatakan selamat tinggal,” ucapnya, seperti dikutip dari Real Madrid Confidencial.
"Saya datang ke sini membawa mimpi, dan berkat klub ini saya telah mewujudkannya berulang kali. Saya merasa terhormat telah membela lambang ini selama bertahun-tahun."
"Tapi, yang paling penting, saya bahagia. Sangat bahagia," kata Vazquez, menutup pidatonya yang merangkum perjalanan panjangnya.
0 Komentar