Hot Posts

6/recent/ticker-posts

5 Bintang Manchester United yang Menghancurkan Warisan Mereka Sendiri



Manchester United adalah klub dengan sejarah gemilang, tempat para legenda seperti Sir Bobby Charlton, Eric Cantona, dan Ryan Giggs mengukuhkan nama mereka. Namun, beberapa pemain justru merusak warisan mereka sendiri di Old Trafford—entah karena performa buruk, sikap kontroversial, atau keputusan yang merugikan klub. Berikut lima pemain yang "menodai" reputasi mereka di MU:  

1. Paul Pogba: Talentanya Terbuang Percuma



Masa Bakti: 2016–2022 (dengan jeda di Juventus)  

Prestasi: 1x Europa League, 1x EFL Cup  

Masalah: Drama transfer, inkonsistensi, dan cedera  

Paul Pogba kembali ke MU pada 2016 dengan rekor transfer termahal saat itu (£89 juta). Sayangnya, ia lebih sering menjadi berita karena:  

- Konflik dengan manajer (terutama José Mourinho)  

- Performanya fluktuatif– kadang brilian, tapi sering menghilang  

- Komentar provokatif tentang "ingin tantangan baru" yang meresahkan fans  

- Banyak cedera** di akhir kariernya di MU  

Padahal, Pogba punya bakat luar biasa, tetapi warisannya di MU lebih banyak diingat sebagai "potensi yang tak tergarap". 


2. Alexis Sánchez: Gaji Fantastis, Performa Medioker 



Masa Bakti: 2018–2020  

Prestasi: Hampir nihil  

Masalah: Gaji tinggi, kontribusi minim  

Ketika tiba dari Arsenal, Sánchez diharapkan menjadi pemicu serangan MU. Nyatanya:  

- Gajinya £500.000/minggu** (termasuk bonus), tapi hanya mencetak 5 gol dalam 45 laga 

- Main lambat dan kehilangan kecepatannya 

- Memecah ruang ganti** karena ketimpangan gaji  

MU akhirnya melepasnya ke Inter Milan dengan rugi besar, dan fans lebih mengingatnya sebagai "transfer gagal terburuk".


3. Memphis Depay: Bintang Muda yang Tak Bersinar



Masa Bakti: 2015–2017  

Prestasi: 7 gol dalam 53 penampilan  

Masalah: Tekanan mental & gaya hidup  

Depay datang sebagai "next Cristiano Ronaldo" tapi gagal total:  

- Sering terlihat lebih fokus pada gaya hidup mewah (mobil sport, pakaian mencolok)  

- Performanya jauh di bawah ekspektasi  

- Dijual ke Lyon dengan harga murah

Ironisnya, setelah hengkang, Depay justru bersinar di Lyon dan Barcelona—membuktikan bahwa MU mungkin bukan lingkungan yang tepat baginya saat itu.  


4. Ángel Di María: Hanya Bertahan Satu Musim 



Masa Bakti: 2014–2015  

Prestasi:4 gol & 12 assist (tapi tak bertahan lama)  

Masalah: Tidak nyaman dengan gaya hidup di Inggris  

Di María adalah rekor transfer MU (£59,7 juta) saat itu, tapi:  

- Rumahnya pernah dibobol maling membuatnya trauma  

- Berselisih dengan Louis van Gaal soal posisi bermain  

- Memaksa pindah ke PSG setelah hanya satu musim  

Warisan Di María di MU adalah pemain mahal yang tak betah—padahal skillnya tak diragukan.  


5. Romelu Lukaku: Striker Berat yang Tak Cocok



Masa Bakti: 2017–2019  

Prestasi: 42 gol dalam 96 laga  

Masalah: Gaya bermain & komentar kontroversial  

Lukaku sebenarnya mencetak gol cukup banyak, tapi:  

- Gaya bermainnya dianggap kaku untuk sistem MU  

- Sering dikritik karena first touch buruk  

- Setelah hengkang, ia mengkritik MU di wawancara  

Dia lebih sukses di Inter Milan, tapi di MU, ia dikenang sebagai striker yang kurang memuaskan.  


Kesimpulan: Talent Besar, Tapi Salah Situasi 

Kelima pemain ini punya kualitas, tapi gagal beradaptasi dengan tekanan MU. Beberapa karena sikap, beberapa karena sistem yang tak cocok. Mereka adalah pelajaran berharga: bakat saja tak cukup—karakter dan mentalitas juga kunci sukses di Setan Merah.

Posting Komentar

0 Komentar