Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Ilkay Gündogan Ancang-Angan Jadi Pelatih Gara-Gara Pep Guardiola

 


Manchester, Inggris – Kapten tim Manchester City, Ilkay Gündogan, mengungkapkan bahwa salah satu motivasi terbesar dalam karier sepak bolanya adalah kemungkinan untuk menjadi pelatih suatu saat nanti. Gündogan, yang saat ini sedang berada dalam puncak performa bersama City, mengaku sangat terinspirasi oleh gaya kepelatihan Pep Guardiola yang memengaruhi pandangannya tentang sepak bola dan manajerial.

Dalam wawancara eksklusif dengan media Inggris baru-baru ini, Ilkay Gündogan mengungkapkan bahwa pengalaman bekerja dengan Guardiola sebagai manajer selama beberapa musim terakhir telah memberinya pandangan yang lebih dalam tentang apa yang diperlukan untuk menjadi seorang pelatih sukses. Gündogan, yang dikenal sebagai pemain yang tenang dan cerdas di lapangan, merasa bahwa peran pelatih bisa menjadi langkah alami setelah pensiun dari dunia pemain.

"Pep adalah inspirasi besar bagi saya," kata Gündogan. "Dia memiliki cara berpikir yang luar biasa, sangat detail dan selalu berusaha untuk meningkatkan tim, tidak hanya dalam hal teknik, tetapi juga dalam aspek mental dan strategi permainan. Saya belajar banyak darinya, dan itu membuka mata saya bahwa saya mungkin ingin menjadi pelatih suatu hari nanti."

Ilkay Gündogan, yang telah bersama Guardiola di City sejak 2016, juga memuji pendekatan Guardiola yang mendalam terhadap pemahaman permainan. "Pep sangat fokus pada taktik dan pengembangan individu. Sebagai pemain, kita diajari untuk selalu berpikir kritis tentang permainan dan terus mencari cara untuk meningkat. Itu sangat menarik bagi saya, dan saya mulai berpikir, jika saya tidak bisa bermain selamanya, mungkin saya bisa mengimplementasikan filosofi ini dalam bentuk pelatihan," tambahnya.

Meski masih menikmati kariernya di lapangan hijau, Gündogan tidak menutup kemungkinan untuk terjun ke dunia kepelatihan dalam beberapa tahun ke depan. Dia mengakui bahwa pengalaman berharga yang didapatkan bersama Guardiola memberikan landasan yang kuat jika ia memutuskan untuk mengikuti jejak manajer asal Spanyol itu di masa depan.

Namun, meskipun sudah mulai memikirkan masa depannya, Gündogan menegaskan bahwa ia masih sangat fokus untuk memberikan yang terbaik di lapangan bagi City. "Saya ingin menikmati sisa karier saya sebagai pemain sebaik mungkin. Namun, pelatihan adalah sesuatu yang menarik bagi saya, dan saya ingin melanjutkan pembelajaran saya di luar lapangan. Tapi untuk saat ini, saya masih ingin bermain dan memenangkan lebih banyak trofi bersama City," ujar Gündogan, yang telah mempersembahkan berbagai gelar bergengsi, termasuk Premier League, FA Cup, dan Liga Champions bersama Manchester City.

Pep Guardiola, yang dikenal dengan gaya kepelatihannya yang revolusioner, tentu memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan pemain-pemainnya. Gündogan, yang sering berperan sebagai otak permainan di lini tengah City, mengatakan bahwa gaya Guardiola yang fokus pada penguasaan bola dan pressing tinggi telah membentuk cara pandangnya tentang bagaimana sebuah tim seharusnya bermain.

"Saya belajar untuk lebih banyak menguasai bola dan berpikir lebih cepat dalam situasi tekanan. Pep selalu menekankan pentingnya kontrol permainan, baik dalam serangan maupun bertahan. Itu mengubah cara saya bermain dan memandang sepak bola," jelas Gündogan.

Gündogan juga berbicara tentang filosofi kepelatihan Guardiola yang sangat mengutamakan komunikasi, bukan hanya antara pelatih dan pemain, tetapi juga di antara pemain itu sendiri. "Di bawah Pep, kita selalu diminta untuk saling berkomunikasi, untuk mengerti satu sama lain. Itu adalah kunci kesuksesan tim ini," tambahnya.

Saat ditanya apakah dia sudah mempersiapkan diri untuk menjadi pelatih setelah pensiun, Gündogan mengakui bahwa dia sedang menjajaki berbagai peluang untuk memperdalam pengetahuan kepelatihan. Dia menyebutkan bahwa, meskipun masih ada banyak yang harus dipelajari, dia sangat tertarik untuk mengikuti kursus kepelatihan dan mengembangkan dirinya di bidang ini.

"Pendidikan kepelatihan itu penting. Saya ingin belajar lebih banyak tentang taktik, psikologi, dan manajemen tim. Namun, saya tidak terburu-buru. Saya ingin memastikan bahwa saya siap sebelum melangkah ke dunia kepelatihan," ujar Gündogan.

Kendati demikian, bagi banyak orang, termasuk para penggemar Manchester City, Gündogan lebih dari sekadar pemain penting. Ia merupakan simbol kesuksesan tim di bawah asuhan Guardiola, yang telah membawa City meraih berbagai trofi besar di kancah domestik dan Eropa. Jika ia memilih untuk menjadi pelatih di masa depan, Gündogan kemungkinan akan menghadapi tantangan besar, mengingat bayang-bayang Guardiola yang begitu dominan di dunia kepelatihan.

Namun, bagi Gündogan, perjalanan menuju kepelatihan adalah babak baru yang menarik untuk dijalani. "Saya selalu percaya bahwa kita bisa belajar dari setiap pengalaman, dan jika suatu saat saya menjadi pelatih, saya akan membawa nilai-nilai yang saya pelajari dari Pep dan tim ini," tutupnya.



Posting Komentar

0 Komentar