Saya gak nyangka harus nulis ini hari ini. Rasanya kayak dihantam peluit panjang sebelum pertandingan sempat dimulai. Diogo Jota, pemain Liverpool yang selama ini dikenal bukan cuma karena ketajamannya di lapangan, tapi juga karena kerendahan hatinya di luar lapangan—dinyatakan meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil tragis.
Waktu saya baca beritanya di tengah-tengah highlight transfer musim panas, saya langsung terdiam. Rasanya seperti sepak bola kehilangan salah satu denyut nadinya.
Wimbledon Ikut Berkabung: Hitam di Tengah Putih
Yang bikin momen ini makin menyentuh adalah Wimbledon, turnamen tenis paling ikonik di dunia, sampai rela melanggar tradisi 148 tahun mereka: hanya mengenakan pakaian putih. Hari itu, para pemain diberi izin mengenakan pita hitam sebagai bentuk penghormatan untuk Jota.
Bayangin aja—event sebesar Wimbledon, yang setegas itu sama dress code, bisa buka ruang hanya untuk satu orang. Itu nunjukkin betapa besarnya dampak dan rasa kehilangan atas kepergian Jota. Bahkan dunia olahraga di luar sepak bola pun ikut merasakan.
Siapa Diogo Jota di Mata Saya?
Kalau kamu fans Liverpool, pasti paham betul arti kehadiran Jota. Pemain asal Portugal ini bergabung dari Wolves dan langsung nyatu sama lini depan The Reds. 182 penampilan, 65 gol, dan entah berapa kali dia jadi penentu saat tim butuh solusi cepat.
Tapi buat saya, Jota itu bukan cuma angka. Dia tipe pemain yang main dengan hati. Gak neko-neko. Fokus kerja. Jarang bikin drama. Dan yang paling saya suka—waktu dia selebrasi, selalu ada senyum kecil yang tulus, seolah bilang, “Saya cuma nikmatin sepak bola.”
Tragedi yang Menyatukan Kita Semua
Tragedi ini mengingatkan saya (dan mungkin kamu juga) bahwa di balik semua rivalitas, fanatisme, dan euforia, kita semua diikat oleh satu hal yang sama: cinta pada permainan ini. Dan saat seseorang seperti Jota pergi, yang tersisa adalah rasa hampa... dan kenangan.
Liverpool sudah mengonfirmasi kabar duka ini. Para pemain, staf, dan fans memberikan penghormatan di Anfield. Doa dan bunga membanjiri stadion. Media sosial pun penuh dengan pesan haru, bukan cuma dari fans Liverpool, tapi dari seluruh penjuru dunia sepak bola.
Terima Kasih, Jota
Saya gak akan lupa bagaimana Jota sering jadi jawaban ketika semua buntu. Saya gak akan lupa cara dia cetak gol dengan kepala, kaki, dan bahkan dengan ekspresi dingin yang khas. Tapi yang paling gak akan saya lupa—adalah warisan energi positif yang dia tinggalkan.
Sepak bola berduka. Tapi saya percaya, Jota akan terus hidup dalam nyanyian para fans, dalam arsip highlight gol-golnya, dan dalam semangat mereka yang bermain demi sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri.
Selamat jalan, Jota. You’ll Never Walk Alone.
Kata kunci: Sepak Bola Arena, Diogo Jota Meninggal, Pemain Liverpool Meninggal, Duka Dunia Sepak Bola, Wimbledon Pita Hitam
BACA JUGA ARTIKEL SEPAK BOLA LAINYA DI sepakbolaarena
0 Komentar