Karir Carlo Ancelotti sebagai pelatih di level klub dan internasional sudah tidak perlu diragukan lagi. Namun, setelah banyak rumor yang berkembang pasca kegagalan timnas Brasil di Piala Dunia 2022, nama Ancelotti kembali muncul sebagai kandidat utama untuk kursi pelatih Selecao menjelang Piala Dunia 2026. Meskipun saat ini ia sedang menjalani kontraknya yang sukses di Real Madrid, ketertarikan dari Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) pada Ancelotti tidak dapat diabaikan.
Carlo Ancelotti telah kembali ke Real Madrid pada tahun 2021, dan sejak itu, ia berhasil membawa klub ibu kota Spanyol ini meraih trofi Liga Champions ke-14 serta gelar La Liga di musim 2021/2022. Karakter tenang, pengalaman, dan kemampuannya mengelola bintang-bintang besar di ruang ganti telah membuatnya menjadi sosok yang sangat dihormati oleh pemain-pemain di Madrid.
Namun, meskipun Real Madrid memberikan Carlo Ancelotti kebebasan untuk berkreasi di lapangan dan melanjutkan kesuksesan tim, kontraknya di Santiago Bernabéu hanya berlaku hingga 2024. Dengan kontrak yang mendekati masa berakhirnya dan banyaknya spekulasi mengenai masa depannya, Ancelotti harus menghadapi dilema besar. Apakah ia akan bertahan di Real Madrid ataukah memilih tantangan besar lainnya, yakni melatih tim nasional Brasil?
Brasil, yang selama ini dikenal sebagai salah satu tim terkuat di dunia, mengalami kekecewaan besar di Piala Dunia 2022. Tim yang dipimpin oleh Tite hanya mampu mencapai semifinal sebelum tersingkir oleh Kroasia melalui adu penalti. Kekalahan ini memicu banyak perdebatan tentang masa depan pelatih Brasil dan kebutuhan untuk peremajaan dalam manajemen tim.
Selecao membutuhkan sosok pelatih yang berpengalaman dan mampu membawa Brasil kembali ke jalur kemenangan, dan Ancelotti telah lama menjadi favorit dalam hal ini. Dengan pengalaman memenangkan Liga Champions dengan klub-klub besar Eropa, serta pengetahuan mendalam tentang taktik dan manajemen tim internasional, Ancelotti dianggap sebagai sosok yang tepat untuk menangani tim sebesar Brasil.
Sumber-sumber dari dalam CBF mengungkapkan bahwa mereka tidak menyerah untuk mendapatkan tanda tangan Ancelotti, meskipun pelatih berusia 64 tahun itu masih terikat kontrak dengan Real Madrid. CBF dikabarkan akan mengusahakan segala cara untuk meyakinkan Ancelotti bahwa melatih Brasil adalah tantangan yang bisa mengakhiri karirnya dengan catatan yang lebih gemilang, terlebih lagi jika ia mampu meraih trofi Piala Dunia keduanya setelah sebelumnya memenangkan Piala Dunia 2002 bersama timnas Brasil.
Namun, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Real Madrid tentunya tidak akan mudah melepas Ancelotti begitu saja, terlebih jika ia terus membawa kesuksesan bagi klub. Di sisi lain, Ancelotti sendiri pernah mengungkapkan cintanya terhadap Brasil dan telah mengakui bahwa melatih tim nasional Selecao adalah impian besar dalam kariernya.
Bagi Real Madrid, situasi ini jelas menimbulkan pertanyaan besar. Jika Ancelotti menerima tawaran Brasil, siapa yang akan menggantikan pelatih asal Italia ini di kursi panas Santiago Bernabéu? Nama-nama seperti Mauricio Pochettino dan Xabi Alonso sering disebut-sebut sebagai kandidat pengganti yang potensial.
Namun, bagi Madridistas, kepergian Ancelotti akan menjadi kehilangan besar. Dia sudah menjadi pelatih yang sangat dihargai, tidak hanya karena prestasi-prestasinya, tetapi juga karena gaya kepemimpinannya yang bijaksana dan caranya mengelola pemain bintang seperti Karim Benzema, Luka Modrić, dan VinÃcius Júnior. Real Madrid harus memikirkan dengan matang langkah mereka jika Ancelotti benar-benar memutuskan untuk pergi.
Pada akhirnya, baik Brasil maupun Real Madrid harus menunggu keputusan dari Ancelotti. Pelatih yang terkenal dengan pendekatan santainya ini mungkin saja memutuskan untuk bertahan di klub besar Eropa atau memilih tantangan besar bersama Brasil.
Namun satu hal yang pasti, nama Carlo Ancelotti akan terus menjadi pusat perhatian hingga Piala Dunia 2026 mendatang. Baik di level klub maupun internasional, Ancelotti sudah terbukti menjadi pelatih kelas dunia yang mampu menghadapi berbagai tantangan. Kini, bola ada di tangannya.
0 Komentar