Dua pemain muda asal Indonesia baru saja menjalani program yang menarik. Dua pemain itu telah menyelesaikan program pelatihan selama dua pekan di Tajonar, akademi pemain muda milik klub La Liga, Osasuna.
Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif pengembangan pemain muda secara internasional dan menjadi kali kedua tahun ini PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) memercayakan model pembinaan Osasuna sebagai referensi bagi pemain akademinya.
Seperti halnya kunjungan sebelumnya pada Maret lalu, kedua pemain, yakni Peres Akwila Tjoe dari Persija Jakarta dan Fardan Farras Prawita dari Borneo FC Samarinda, berlatih bersama tim U-15 dan U-16 Osasuna, sekaligus merasakan langsung kekayaan budaya wilayah Navarra.
Keduanya semula dijadwalkan berangkat pada Maret, tetapi keterlibatan dengan timnas menunda keberangkatan mereka.
"Bagi kami, ini adalah suatu kehormatan untuk menyambut pemain dari negara dan liga lain yang memercayai Osasuna sebagai acuan dalam pengembangan pemain," ujar Angel Alcalde, Direktur Akademi Tajonar.
Tajonar merupakan satu di antara dari enam akademi Spanyol yang terpilih untuk berpartisipasi dalam program "EPA Future Stars: Aventura en Espana!", yang bertujuan untuk meningkatkan level teknik dan taktik para pemain muda Indonesia dengan mengirimkan 18 pemain muda ke luar negeri.
Peres Akwila Tjoe membagikan pengalamannya selama berlatih di Osasuna. Bek muda Persija Jakarta itu menyatakan ini adalah satu di antara pengalaman terbaik dalam hidupnya.
"Ini adalah salah satu pengalaman terbaik," kata Akwila.
"Saya bisa menjadi lebih maju dan mendapatkan banyak ilmu dari sini. Ini sangat membantu karena saya tidak hanya berlatih di Indonesia, tetapi saya juga bisa mendapatkan ilmu dari tim atau negara lain, dan itu membantu saya untuk berpikir lebih maju di masa depan dan menjadi pemain profesional," lanjutnya.
Penampilan Akwila Tjoe dan Fardan Farras Prawita selama berada di akademi pemain muda Osasuna disebut sangat mengesankan. Keduanya dipercaya memiliki potensi yang besar.
"Sepak bola Indonesia tidak asing bagi kami karena dalam hal sepak bola, negara kami adalah pemimpin dunia dalam hal itu, bukan? Jadi, kami menjadi referensi bagi semua orang," jelas Angel Alcalde.
"Kami belajar bahwa level di negara-negara itu bisa sama dengan kami. Dua pemain yang kami hadapi memang memiliki level yang luar biasa; keduanya pernah mewakili Indonesia di level junior, dan mereka memiliki skill yang tinggi. Kami harus menyadari hal itu. Anda bisa melihatnya selama sesi latihan," imbuhnya.
0 Komentar